Kucoba menyalakan saklar lampu-lampu ingatanku. Mengais-ngais memori yang masih belum pergi. Pada sebuah titik rasa ini bermula. Namun hingga kini, aku tak pernah paham cara Tuhan menanammu dalam ingatan.
Menulislah! Tebar dakwah melalui rajutan kata-katamu yang indah! Menulislah! Agar kau tak hilang ditelan sejarah!
Senin, 01 Juni 2015
Malam ini kucoba pula mencelupkan sepasang mata hatiku pada sepotong layar...
Malam ini kucoba pula mencelupkan sepasang mata hatiku pada sepotong layar yang menggenangi wajah
teduhmu. Memoriku melesat jauh ke
belakang, ada jutaan nafas-nafas bahagia, jiga kala aku belajar mengemas
riwayat hatiku yang pernah jatuh pada rasa dalam bening tangan paling putus
asa. Ada basah berenang ke dada. Hatiku gerimis.
Kucoba menyalakan saklar lampu-lampu ingatanku. Mengais-ngais memori yang masih belum pergi. Pada sebuah titik rasa ini bermula. Namun hingga kini, aku tak pernah paham cara Tuhan menanammu dalam ingatan.
Kucoba menyalakan saklar lampu-lampu ingatanku. Mengais-ngais memori yang masih belum pergi. Pada sebuah titik rasa ini bermula. Namun hingga kini, aku tak pernah paham cara Tuhan menanammu dalam ingatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar