Kelak rindu ini tertunai,
oleh engkau yang akan membersamaiku menjinakan hujan dan kemarau.
Akan tiba waktunya engkau
menjadi pakaianku-aku menjadi perhiasanmu, lalu saling bergenggaman tangan
untuk menuju imperium baru.
Biarlah di tigaratus
purnama usiaku yang hampir purna kita masih dibentangkan jarak, kelak kita
telan jarak itu bulat-bulat, hingga ia melebur dalam baur, dan aku menjadi
pengamin setia doa-doamu.
Lalu, pendar-pendar
cahaya menjelma satu per satu, membias, menyejarah dalam payungan matahari;
Jundi-jundi kita.
Sebab rindu yang sebegini
derasnya hanya kita yang akan merasakan. Sampai nanti saat senja menganiaya
usia, raga kita tak lagi mampu, namun jiwa tetap berpeluk-peluk.
Maka jagalah selalu
semesta kecil di dada kita; Qolbu. Agar saat temu nanti benar-benar nyata,
buncahan rindunya, letupan cintanya menggetarkan kaki-kak surga. Melesat hingga
ke jannah-Nya. ---Aamiin yaa Mujibassailiin---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar