engkaulah ricik dari setiap nafasku yang megalir
engkau ubun-ubun yang terlahir lewat getar dawai syair
Sejak waktu itu
ketika almanak menjatuhkan tubuhnya pada angka dua belas
Bulan ke-delapan tahun duaribu empat belas
Engkau meminagku
Di hadapan penghulu disaksikan malaikat berwajah sendu
Menjadikanku kebun dari usiamu
Kuterima engkau, Katik Rangkai Basa
Melalui shalat-shalat malam yang senyap
Kuterima engkau menjadi pakaianku
Menjadi imam dari setiap penjuru mata angin
Dengan mas kawin kedamaian di setiap musim
Engkau yang tak akan raib dari ingatan
Hingga nyawa tercerai dari badan
rahim ini terlanjur bermukim di mimpimu, Katik Rangkai Basa
Trimurjo 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar