Senin, 01 Juni 2015

SAKITNYA TUH DI SINI!!

Just share pengalaman ya, Mates. Mungkin Mates sekalian pernah mengalami seperti apa yang saya alami awal bulan lalu. Rabu, 2 oktober kemarin saat hendak mandi ba’da magrib, saya mengalami sedikit insiden kecil, jari tengah kaki kiri saya tertusuk kayu tipis. Rasanya luar biasa nyeri, entah saya yang tidak tahan sakit atau bagaimana, tapi saat itu memang terasa luar biasa pedih. Saya yang dasarnya memang takut dengan darah membiarkan saja luka itu dan tidak berani melihatnya, saya tetap mandi dengan darah di kaki tetap mengucur, sambil berharap semoga air mandi yang dingin dapat menghentikan aliran darah. Karena memang salah satu cara untuk menghentikan darah adalah dengan mengompresnya menggunakan es batu.

Saat sudah di kamar, saya memberanikan diri untuk melihat lukanya. Saya baru tahu, ternyata luka itu membuat kuku saya sedikit agak lepas dari dagingnya. Orang tua saya sudah menyarankan untuk membawa ke dokter, tapi masih urung saya lakukan karena selain nyeri dari luka itu, saya merasa lelah sekali karena mengajar sejak pukul 07.30-18.00.Jadi saya lebih memilih istirahat dan berharap besok keadaannya lebih membaik.

Di pagi harinya, saya lihat jari kaki yang luka itu membengkak. Dan di lukanya terdapat seperti daging putih yang saya tidak tahu apa namanya. Yang saya rasakan hari itu justeru lebih sakit dari kemarin sore, untuk jalan saja nyeri luar biasa. Saya berfikir, mungkin karena luka itu terdapat di ujung jari, makanya sakitnya menjadi lebih terasa, sebab ujung jari adalah bagian tubuh yang lebih sensitif terhadap sentuhan.

Pagi itu saya harus mengajar dengan keadaan kaki yang bengkak dan jalan dengan sedikit terpincang-pincang karena tidak terlalu menumpukan beban di kaki kiri. Awalnya saya berniat mengajar menggunakan sandal, tapi saat saya pakai rasanya kok malah kurang pantas, akhirnya saya pilih-pilih sepatu yang ujungnya tidak terlalu mengerucut agar tidak terlalu menekan jari yang bengkak.

Singkatnya, setelah dua minggu, bengkaknya tidak kunjung sembuh, padahal perasaan saya serpihan kayu yang menancan sudah semuanya saya bersihkan. Dan rasanyapun masih sangat sangat sangat sakit dan nyeri. Akhirnya pada hari minggu pagi, satu hari sebelum Iedul adha saya pergi ke IGD, sampai disana luka saya hanya dilihat-lihat dan saya ditanya kronologis kejadiannya, perawatnya tidak berani melakukan tindakan karena kondisi jari kaki saya masih membengkak. Akhirnya saya diberi antibiotik dan obat untuk mengempeskan bengkaknya. Perawat menyuruh saya kembali lagi untuk melepas kuku setelah bengkaknya mengempis.

Keesokan harinya setelah mandi sore, saat saya mau memotong kuku, termasuk kuku jari tengah yang mau dilepas ke dokter jika jarinya sudah tidak bengkak nanti, entah bagaimana kuku jari tengah itu bisa dengan mudah saya lepas, tidah terlalu sakit, karena memang sudah tidak terlalu menempel di dagingnya. Saya bersyukur, karena kuku saya lepas sendiri tanpa harus ke dokter, karena sejujurnya, alasan saya urung pergi ke dokteradalah karena saya takut jarum suntik, ibu saya bilang, untuk melepas kuku harus dibius lokal dengan cara disuntik. Itu yang membuat saya ngeri duluan.

Saya sudah sedikit  lega karena kuku saya sudah lepas, bengkaknyapun sudah tidak terlalu besar, mungkin karena pengaruh obat yang diberikan kemarin, dan tentunya semua itu atas izin Allah. Namun, sudah hampir empat hari sejak kuku lepas tersebut, jari kaki saya masih terasa sakit, salah seorang tukang pijit yang sempat memeriksa jari saya bilang kalau tulang jari saya kemungkinan retak, Masya Allah, saya shock. Saya berniat akan ke sangkal putung saat sudah benar-benar tidak bengkak lagi, sebab untuk disentuh saja masih sangat terasa nyeri. Jadi saya berfikir pasti akan lebih sakit saat dipijit ke sangkal putung.

Saat sedang duduk di dekat pintu, saya memperhatikan jari yang bengkak itu terkena sinar matahari, saat itu saya melihat ada satu titik hitam di sudut tempat tumbuh kuku. Saya sebetulnya sudah tahu titik hitam itu sejak lama, namu saya mengira itu sebuah lubang yang desebabkan bekas serpihan kayu yang akhirnya membentuk liang kecil dan dalam, namun saat saya sentuh pakai ujung pembersih kuku, sakitnya terasa sampai ke sekujur kuku, dan titik itu terasa seperti sebuah benda keras. Saya menyimpulkan itulah sebab dari sakit luar biasa yang sedang saya rasakan, ADA SERPIHAN KAYU SETEBAL LIDI YANG MENANCAP DI DAGING KAKI. Akhinya dengan segera saya pergi ke mantri terdekat, saya sudah tidak hiraukan lagi ketakutan saya dengan jarum suntik. Saya ingin benda asing ini segera keluar. L

Sampainya di tempat mantri, saya sempat diskusi dengan bapak mantrinya, saya bertanya apakah ada cara membius lokal dengan cara tidak disuntik, beliau menjawab ada, alhamdulillah saya menjadi sedikit tenang, karena cara membiusnya bisa dengan disemprotkan obat. Tapi ternyataaaaaaa... dibius lokal dengan obat semprot tersebut tidak ampuuuuuh, saat bapak mantrinya berusaha mengeluarkan benda asing tadi, masih terasa sakit. SANGAT SAKIT. Akhirnya apa yang saya takuti benar-benar terjadi. Bapak mantrinya berkata, “Maaf mbak, kayaknya memang harus disuntik nih, nggak papa ya? Sakitnya sebentar kok” Dengan berat hati saya berkata “Iya Pak, nggak papa”

Daaaaaaaaaaaaan, for your information ya, Mateees.. disuntik bius itu rasanya sunggguk mak nyuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut... hiiiisssssyyyyy.. sakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit banget. :D
Karena si benda asing tadi susah dicabut, akhitnya daging kakinya disobek sedikit, dan taraaaaaaaaaaaaa tercabutlah serpihan kayu setebal lidi yang saya nggak tahu pasti panjangnya berapa centi, yang jelas serpihan kayu itu bersemayam di sudut tempat tumbuh kuku sampai hampir ke batas ruas jari.

Alhamdulillah.. alhamdulillah.. Segala puji hanya milik Allah. Alhamdulillah saat ini jari saya sudah tidak nyeri lagi. Berjalan dan memakai sepatupun sudah tidak kesusahan. Apa yang dikerjakan saat inipun terasa jauh lebih nyaman. Overall, kejadian kemarin adalah musibah bagi saya, dan saya tahu musibah menimpa itu karena dosa. Mungkin juga karena sedekah saya yang kurang. Pastinya kejadian kemarin adalah sentilan dari Allah agar saya lebih baik lagi dalam segala hal. Untuk itu semua, maka saya wajib untuk lebih banyak meminta Ampun kepada Allah atas dosa saya yang menggunung. Dan melalui tulisan ini, saya juga meminta maaf kepada siapa saja yang membaca, saya mohon maaf jika tanpa sengaja pernah berbuat salah. Yang pastinya semoga saya bisa lebih hati-hati lagi. Semoga dari yang sedikit ini ada manfaat yang bisa Mates ambil.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar