Senin, 01 Juni 2015

Antre Karcis Kereta Api Kediri-Malang

Sebetulnya tulisan ini sudah lama banget ditulis, tapi nggak tau nyempil di mana, kemarin waktu iseng-iseng otak-atik folder di laptop secara nggak sengaja nemu tulisan ini. Yah lumayanlah diposting di sini untuk menuh-menuhin Blog, biar blognya makin rame dan kece badai. :D

Minggu, 23 Desember 2012
Dini hari tadi, sebelum ayam-ayam pada bangun, sebelum bulan pulang ke kandang, sebelum kampret-kampret pulang ke goa, Ibuku sudah  rapi dan wangi. Aroma wanginya yang kayak gabungan dari bunga setaman menusuk indra penciumanku yang lagi pulas tidur. Perlahan akupun terjaga dari tidur, namun masih enggan membuka mata.  Apa dikata, insting seorang ibu memanglah kuat, melebihi kuatnya gigi yang digosok pakai pepsodent tiga kali sehari, maka ketika ibu mengetahui aku sebenarnya sudah bangun, maka mulailah ia angkat bicara,
“Bangun Laaaan, ayo bangun. Kita harus antri karcis kereta api pagi ini. Kalau nggak cepet nanti kehabisan.”
Aku yang segenap jiwa dan raga masih berusaha mengumpulkan nyawa, dengan ogah-ogahan membuka mata.  Setelah  ngulet-ngulet sebentar, mandi dan pada jeda berikutnya sudah siap mendampingi ibuku, (demi bakti seorang anak kepada ibu, ce ileeeh). Berbekal jaket tebal berwarna pink kepunyaan Lik Endah (Sepupu Ibuku) yang kupinjam beberapa hari lalu (karena saat dari Malang pulang ke Kediri kemarin aku sama sekali tidak membawa jaket) yang belum sempat kupulangkan dan juga helm hitam (hadiah setiap pembelian motor honda) kepunyaan sepupuku, Mas Miko, jadilah kami anak beranak ini memulai petualangan menembusi gigilnya perjalanan dari desa Manyaran, kelurahan Tarokan, kecamatan Jati Kapur, nama Lurah: Siswoyo (Nama lurahnya ngasal, :D ) 

Sepanjang perjalanan ibuku diam tanpa kata, dia seolah jenuh padaku, ku ingin dia bicara, katakan saja apaaaaaaa maunyaaaaaaaaaa. Hehhee. Selama perjalanan kami memang lebih banyak diam. Selain udara dingin, subuh-subuh buta begini memang mata masih terasa mengantuk. Setelah sekitar setengah jam dan beberapa kali muter-muter dan bolak-balik-belok-buluk karena nggak terlalu hafal jalan ke Stasiun Kediri,  akhirnya sampailah kami di Stasiun kediri. Alhamdulillah..
Dan, taraaaaaaaaaa apa yang terjadi?? Tunggu setelah pesan-pesan berikut ini. Hehehhe.. kayak iklan di tengah-tengah acara inpotaimen ajaaaaah. :D

Apa yang terjadi?? Saat kami di sampai di sana, antrian para calon pembeli karcis sudah mengular panjang banget. Melebihi panjang tangan aku, ibuku, bapaku, dan kedua adikku Nieken dan Nuri kalau digabungin jadi satu. :D hehhe. Tapi beneran deh, antriannya sudah panjang sekali. Padahal aku dan ibuku datang sekitar pukul 03. 40, bahkan ada juga calon pembeli yang sudah mengantri sejak pukul 01.30. Padahal loket penjualan karcisnya baru dibuka sekitar pukul 04.00.

Iya.. iya... aku tau, pasti kalian berfikir, kenapa nggak pesen karcisnya jauh-jauh hari sih? Atau kenapa kok nggak beli onlen aja? Atau Kok nggak beli lewat Indomaret atau Indodesember oktober nopember atau Indosiar?? :D Naaaah Mates... Untuk perjalanan domestik  Jawa Timur ini, karcisnya hanya boleh dibeli di hari pemberangkatan (nggak boleh dibeli sehari sebelumnya, sebulan sebelumnya ataupun setahun sebelumnya. Terlebih lagi, karcisnya nggak boleh dibeli satu hari setelah hari pemberangkatan kita, karena pasti karcisnya akan sia-sia, karena itu artinya kita membeli karcis untuk pemberangkatan kemarin.Lah untuk apa dibeli?) :D


Oke Mates, kemabali ke uuuuulaaar. :D Bukan bukan, maksudnya kembali ke antrian calon pembeli karcis kereta yang mengular tadi ya. Setelah ikut gabung di antara antrian yang mengular tadi, akhirnya loket benar-benar dibuka pukul  04.00. Dan saat itu juga para calon pembeli karcis kereta jurusan Kediri-Kota Baru, Malang merasa kecewa. (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar