Minggu, 26 Juli 2015

Sebelum Mitsaqan Ghaliza


Subuh ini bening, Bi. Sebening hati hamba- hamba pembaharu taubat.
Seperti halnya hujan, hal lain yang kusukai adalah pelangi, gunung, pantai, air terjun, dan subuh yang damai.
Bagiku, Bi, subuh seperti punya kekuatan sebagai penentu kadar keimananku sepanjang hari nanti.
Kau tahu kan, Bi? Iman itu fluktuatif kadarnya, bertambah dan berkurang. Iya, bertambah dan berkurang, Bi Bertambah karena ketaatan, berkurang karena maksiat. Hmm entah hanya sugesti atau apa namanya, bagiku
jika sejak subuh keimanan sudah
terkondisikan dengan baik, maka ia akan menjalar baik sepanjang hari.
Hmm kalau kamu, hal apa saja yang kamu suka, Bi? Oya, kamu pasti belum tahu ya cara memberitahukannya. Bagaimana kalau kamu tulis dulu, setuju? Nannti tulisanmu itu akan kubaca setulus hati dan tak pernah jemu.
Maaf ya, Bi. Aku tak bisa berlama-
lama di sini, aku ingin beraudiensi khusus dengan Rabbku.
Mungkin salah satu permintaan yang kupanjatkan nanti adalah memintamu. Memintamu menjadi teman hidup seharga separuh agamaku.
Siapapun dan dimanapun kamu berada, Bi. Doaku masih sama, semoga kamu sedang baik-baik saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar